Amarah atau emosi memang sifat yang manusiawi. Akan tetapi akan
sangat merugikan apabila amarah atau emosi menjadi tidak terkendali.
Karena dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Selain itu,
amarah merupakan simbolisasi dari ketidakstabilan dalam diri. Sehingga
berhati-hatilah apabila Anda mudah marah bisa-bisa Anda dikatakan
mengalami gangguan kejiwaan. He he he….
Tulisan ini sengaja saya tulis karena terinspirasi dari teman kantor
saya yang mudah emosi walaupun dia masih bisa mengendalikan. Emosi yang
ditunjukkan bukanlah dengan marah-marah tetapi lebih kepada mengacuhkan
teman yang entah sengaja atau tidak sengaja mempraktikkan
bullying terhadapnya. Bahkan bisa dikatakan saya dan teman-teman memang lebih sering melakukan praktik
bulyying (tetapi sifatnya bercanda) kepada teman kantor yang satu ini. He he he peace man …..
Dan,
tulisan ini juga merupakan lanjutan dari tulisan saya terdahulu mengenai Mengenal Arti Kata Bullying. Seseorang yang mendapatkan
bullying
tentu akan marah atau emosi. Maka dari itu, saya merasa harus ada
tulisan (dalam blog ini) yang membantu orang-orang yang mudah marah
karena
bullying ataupun yang lainnya.
Dalan menjalani hidup, setiap aktivitas bisa jadi dapat menyebabkan
marah. Bahkan bercanda pun bisa menyebakan marah orang. Berikut ini
beberapa penyebab marah menurut pengalaman saya sendiri dan beberapa
referensi yang saya baca.
- Bercanda yang berlebihan
- Merasa lebih baik daripada orang lain (kebanggaan yang berlebihan)
- Perdebatan/perselisihan yang tidak solutif
- Merasa direndahkan oleh orang lain
- Dendam
Setelah mengetahui beberapa macam penyebab amarah, maka alangkah
baiknya apabila Anda juga mengetahui cara meredam amarah agar terkendali
dengan baik. Selain itu mengendalikan amarah juga dapat menghindari
dari sifat merugikan diri sendiri dan orang lain. Berikut ini beberapa
langkah yang dapat Anda lakukan untuk meredam amarah yang sering Anda
rasakan.
- Rasakan yang Orang Lain Rasakan
Cobalah Anda bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Nah,
sekarang pikirkan ketika Anda menjadi korban marah orang lain. Bagaimana
kira-kira rasanya dimarahi. Pasti rasanya nyesek dan pengin gantian
untuk marah. Maka dari itu sebelum Anda marah, coba renungkan perasaan
orang lain yang akan jadi “korban” kemarahan Anda. He he he …
- Tenangkan Hati di Tempat yang Nyaman
Jika sedang marah cobalah mengalihkan perhatian Anda pada sesuatu
yang Anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Mencoba mengalihkan
perhatian kepada sesuatu yang bermanfaat di tempat yang Anda suka
menjadi salah satu alternatif yang baik untuk menghindari marah kepada
orang lain.
- Curhat pada Orang Lain yang Bisa Dipercaya
Curhat merupakan salah satu cara ajaib yang bisa kita lakukan ketika
sedang marah ataupun mengalami kesulitan dalam hidup. Betapa tidak,
terkadang ketika bercerita mengenai masalah kepada orang lain yang kita
percayai, seakan-akan beban dan amarah hidup bisa menjadi lebih
berkurang. Dan, kita merasa sedikit lebih mampu menegakkan kepala untuk
menghilangkan masalah maupun amrah. Curhatlah kepada orang yang Anda
percaya karena sedikit banyak membantu dalam mengurangi marah.
- Cuek dan Melupakan Masalah
Ketika rasa marah menyelimuti diri dan Anda sadar sedang diliputi
amarah maka bersikaplah cuek dengan kemarahan Anda. Dan beralihlah pada
kewajiban yang harus Anda selesaikan pada saat itu.
- Berpikir Rasional sebelum Bertindak
Sebelum marah kepada orang lain cobalah memikirkan dulu apakah dengan
masalah tersebut Anda layak marah. Selain itu, berpikirlah apakah
dengan marah mampu meredamkan masalah atau apakah malah membuat masalah
menjadi lebih runyam. Dalam marah terkadang susah untuk mengendalikan
diri maupun pikiran. Tetapi yakinlah bahwa sebelum Anda benar-benar
marah, Anda masih bisa berpikir dengan jernih mengenai akibat yang akan
ditimbulkan karena kemarahan Anda.
- Kendalikan Emosi dan Jangan Diperbudak Amarah
Orang yang mudah marah membuat orang di sekitar Anda menjadi tidak
nyaman untuk berinteraksi. Sehingga menganggu kehidupan sosial Anda.
Cobalah secara bertahap Anda mengurangi emosi Anda dan mengendalikan
marah Anda. Dalam setiap tahap pengendalian cobalah Anda evaluasi sejauh
mana Anda mampu mengendalikan emosi. Hal tersebut akan mampu untuk
mengendalikan amarah.
Jangan lupa, ketika Anda marah segeralah minta maaf atau ketika Anda
membuat orang lain marah, segera minta maaf juga. Agar kehidipam sosial
Anda kembali normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar