Berawal dari perbincangan dengan seorang teman. Dia yg beberapa tahun
lebih tua daripada saya, mengatakan kesiapannya untuk menikah. Tak
tanggung-tanggung, sudah ada beberapa calon yang siap mendekatinya. Dia
hanya perlu memilih dan meyakinkan hati, laki-laki mana yang tepat untuk
dijadikannya imam dalam keluarga.
Ada pula yang sudah pacaran beberapa tahun dan sekarang mulai
membicarakan bayangan akad dan resepsi pernikahannya. Sementara mereka
sudah membayangkan sampai sedemikian rupa, saya hanya menjadi pendengar
yang baik. Mungkin karena faktor usia saya yang lebih muda dari mereka.
Dari bercandaan dan pembicaraan tentang bayangan pernikahan, saya jadi
penasaran dengan kesiapan mental teman-teman saya. Bagi seorang
perempuan, pasti tidak akan